TEMPO.CO, JAKARTA - Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyampaikan rasa simpati kepada rakyat Lebanon yang menjadi korban ledakan di Beirut, pada Selasa, 4 Agustus 2020.
“Pikiranku bersama warga Lebanon dan keluarga para korban ledakan Beirut yang tragis,” kata Michel dalam cuitannya di akun Twitter seperti dikutip CNN, Rabu, 5 Agustus 2020.
Michel juga meminta para korban ledakan di Beirut tetap kuat menghadapi insiden tersebut. Dalam cuitannya, Michel juga mengatakan Uni Eropa siap memberikan bantuan dan dukungan terhadap korban ledakan di Beirut.
Diberitakan sebelumnya, ledakan besar terjadi di permukiman pelabuhan Beirut. Insiden itu menyebabkan ratusan orang terluka dan kerusakan pada bangunan di sekitarnya.
Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti ledakan dan jumlah korban belum diumumkan secara detil. Kabar yang beredar, kurang lebih ada 10 korban jiwa serta 400 korban luka-luka. Untuk penyebab ledakan, diduga dari bahan peledak berkuatan tinggi, bukan bahan kembang api seperti rumor yang beredar.
Dari video rekaman berbagai saksi mata, ledakan di Beirut terlihat begitu massif. Pada awalnya, hanya terlihat kepulan asap yang membumbung tinggi dari sebuah bangunan bertingkat di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Belakangan, muncul gelombang ledakan yang sangat besar hingga menghempaskan saksi mata yang berjarak ratusan meter dari lokasi ledakan. Bangunan bertingkat di mana asap berasal tak lagi terlihat.
FRISKI RIANA | CNN